Dearest All,
Hati-hati musim hujan dengan perkembangan penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh pipis tikus, Leptospirosis termasuk salah satu penyakit zoonosis (bisa ditularkan ke manusia), musim hujan....uhm banjir....kemungkinan penyebaran Leptospira akan lebih mudah.
Cara Penularan :
Manusia terinfeksi leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang telah dikotori oleh air seni hewan yang menderita leptospirosis. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet atau atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira. Masa inkubasi selama 4 - 19 hari
Gejala Klinis
1. Stadium Pertama
Demam menggigil, Sakit kepala, Malaise, Muntah, Konjungtivitis, Rasa nyeri otot betis dan punggung, Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari
Gejala yang Kharakteristik
Konjungtivitis tanpa disertai eksudat serous/porulen (kemerahan pada mata) , Rasa nyeri pada otot-otot
2. Stadium Kedua
Terbentuk anti bodi di dalam tubuh penderita, Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama, Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul kemungkinan akan terjadi meningitis, Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat.
Komplikasi Leptospirosis
- Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6
- Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
- Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak.
- Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas.
- Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).
- Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.
Pencegahan
- Membiasakan diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
- Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya.
- Melindungi pekerja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis (petugas kebersihan, petani, petugas pemotong hewan, dan lain-lain) dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan.
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Membersihkan tempat-tempat air dan kolam renang.
- Menghindari adanya tikus di dalam rumah/gedung.
- Menghindari pencemaran oleh tikus.
- Melakukan desinfeksi terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus
- Meningkatkan penangkapan tikus.
Pengobatan
Pengobatan dini sangat menolong karena bakteri Leptospira mudah mati dengan antibiotik yang banyak di jumpai di pasar seperti Penicillin dan turunannya (Amoxylline) Streptomycine, Tetracycline, Erithtromycine.
Bila terjadi komplikasi angka lematian dapat mencapai 20%, segera berobat ke dokter terdekat.
Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, mencapai 2,5 sampai 16,45 persen atau rata-rata 7,1 persen. Bahkan pada penderita berusia di atas 50 tahun, risiko kematian lebih besar, bisa mencapai 56 persen. Pada penderita yang sudah mengalami kerusakan hati yang ditandai selaput mata berwarna kuning, risiko kematian akibat leptospirosis lebih tinggi lagi.
Untuk itu, lakukan pencegahan sedini mungkin. Antara lain dengan menjaga kebersihan lingkungan. Tempat-tempat yang kemungkinan bisa dijadikan tempat bersarangnya tikus, segera dibersihkan agar tak ada tempat sedikitpun untuk berkembangbiaknya bakteri leptospira yang mematikan
Kita harus berterimakasih dengan kucing-kucing liar diluar sana yang memangsa tikus, secara tidak langsung ikut membantu menghambat perkembangbiakan tikus sebagai penyebab penyakit Leptospirosis.
Artikel ini bisa menjadi bahan jika ada niat pemusnahan kucing-kucing liar.
Dengan berkurangnya kucing-kucing, secara otomatis akan meningkatkan tikus-tikus dan perkembangan penyakit Leptospira.
- Sumber Ragam Indosiar - drh. Nyoman Sakyarsih dan berbagai sumber-
- Foto FB Veganism in the Future
10 Jan 2013 - Peduli Kucing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar